Kaligrafi kufi 3D "la ilaha illallah"
Dalam agama Islam, konsep tauhid merujuk pada keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Lā ilāha illallāh [ لآإِلَهَ إِلاَّ الله ]
mengandung makna yang kuat dalam menyampaikan keyakinan tersebut. Artinya, tidak ada sesembahan yang benar dan berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja. Semua sesembahan yang disembah oleh manusia berupa malaikat, jin, matahari, bulan, bintang, kuburan, berhala, dan sesembahan lainnya dalah sesembahan yang batil, tidak bisa memberikan manfaat dan tidak pula bisa menolak bahaya.
Makna [ لآإِلَهَ إِلاَّ الله ] adalah menafikan segala sesembahan selain Allah dan hanya menetapkan Allah saja sebagai sesembahan yang benar. Oleh karenanya, semata-mata hanya mengucapkan lā ilāha illallāh tanpa mengamalkan konsekuensinya tidak memberikan pengaruh apapun. Karena kalimat tauhid tidak hanya untuk diucapkan. Namun sejauh mana kita bisa mengamalkan.
Karena itu, orang yang mendapatkan jaminan surga dengan lā ilāha illallāh, adalah mereka yang memahami makna dan konsekuensinya serta menerapkannya dalam hidupnya.
Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa sesungguhnya tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah maka akan masuk Surga” (HR. Muslim 145).